Thursday 26 May 2022

Cerita Lucu Abu Nawas menurunkan "tahta raja"

Abu Nawas Menurunkan Tahta Raja



Alkisah, suatu ketika Semua menteri dan orang-orang penting seharusnya menemui baginda Raja pada hari itu. Namun sang raja memperhatikan Abu Nawas yang tidak datang di istana. Baginda raja pun mengutus pengawal kerajaan untuk memanggilnya.


Abu Nawas segera pergi ke istana setelah di datangi pengawal kerajaan yang membawa titah raja untuk membawanya ke istana.  Setelah sampai di istana abu Nawas segera menemui Baginda raja, tetapi ia tidak berani melihat wajah Baginda raja, karena Abu Nawas tahu bahwa Baginda raja sedang marah.


 “Abu Nawas, kenapa kamu tidak datang menemuiku tadi” tanya Baginda raja.

“Saya sangat menyesal, Yang Mulia. Saya punya banyak pekerjaan yang harus diselesaikan” jawab Abu Nawas.




“Jadi menurut mu pekerjaanmu lebih penting daripada aku?” tanya baginda raja penuh kemarahan.


Abu Nawas pun terdiam. Lalu Baginda raja melanjutkan, “saya ingin bertanya kepad engkau beberapa pertanyaan. Jika kamu tidak bisa menjawabnya, kamu akan saya hukum”.

“Apa pertanyaan tersebut, Yang Mulia?” jawab abu Nawas segera.


“Pertama, apa yang Tuhan lakukan sekarang? Kedua, berapa banyak bintang yang ada langit? Ketiga, dimanakah pusat bumi?” tanya Baginda raja.


“Saya benar-benar minta maaf, Yang Mulia. Saya tidak bisa menjawab pertanyaan itu sekaligus. Yang Mulia harus memenuhi satu syarat sebelum saya menjawab pertanyaan tersebut” tegas Abu Nawas.


“Apa itu syaratnya abu nawas?” tanya raja.


“Jika Yang Mulia bersedia turun dari takhta, saya akan menjawab ketiga pertanyaan itu,” jawab Abu Nawas.


Raja pun turun dari takhtanya, lalu Abu Nawas duduk di atasnya. Kakinya menginjak tikar yang terbuat dari kulit kambing. Lalu abu Nawas menjawab ketiga pertanyaan raja itu.

“Pertanyaan pertama, apa yang Tuhan lakukan pada saat ini? Tuhan baru saja menurunkan seorang raja dari takhtanya dan mengangkat orang awam duduk di atas takhta negeri ini,” jawab Abu Nawas dengan tegas.


Baginda Raja pun terdiam, lalu Abu Nawas melanjutkan lagi,

“kedua, Berapa banyak bintang dilangit?” Abu Nawas segera mengambil bulu kambing yang berada dibawah kakinya. “Jika Yang Mulia ingin benar-benar mengetahuinya, coba Yang Mulia hitung bulu kambing ini. Jumlahnya sama dengan bintang-bintang yang ada di langit.” ucap abu Nawas lagi.


“Siapa di dunia ini yang bisa menghitung bulu kambing abu bawas?” tanya baginda raja dengan marah.


“Kasus yang sama juga terjadi pada bintang-bintang di langit. Siapa di dunia ini yang dapat menghitung bintang-bintang? Hanya Tuhan yang tahu” jawab Abu Nawas dengan cepat.


“Baiklah, sekarang aku ingin tahu, dimana letak pusat bumi?” tanya raja.


Abu Nawas lantas meraih tombak yang berada di sampingnya, lalu dia melempar ke arah lantai, tepat di depan Baginda raja.

 “ Yang Mulia, itu adalah pusat bumi. Jika Yang Mulia tidak percaya, silakan perintahkan orang-orang Anda untuk mengukur jaraknya dari Barat, Timur, Utara, dan Selatan.” jawab abu Nawas tanpa ragu.


“Siapa yang bisa mengukur jarak bumi hai Abu Nawas? Kamu jangan mengada-ngada,” teriak baginda raja.


“Anda benar Yang Mulia. Hanya Tuhan yang tahu dimana letak titik pusat bumi,” jawab Abu Nawas dengan tenang.


Ketika Baginda Raja mendengar jawaban dari Abu Nawas itu, Baginda raja menyadari bahwa pria yang ada di depannya adalah orang yang sangat cerdas dan bijaksana. Dan Baginda Raja pun menyayanginya lebih dari sebelumnya.